hari itu ,
dahi basah berhujankan peluh . rasa menyesal menyerap ke tubuh . mulanya dari kaki , kemudian berganjak ke bahagian atas badan . tiada apa yang dirasai melainkan sakitnya roh terpisah dari sebuah badan . tiada apa yang dapat diungkapkan .
usai roh melalui bahagian terakhir iaitu kepala , roh yang naik menghadap ilahi diperhatikan . tika itulah , hijab antara dunia terhenti dan hijab antara alam bazarkh mula menampakkan diri . itulah saatnya menghirup nafas terakhir yang telah ditentukan . tidak dipercepatkan mahupun dilambatkan . walau sesaat . itu yang pasti !
mulai itu , tinggallah ibu yang dicintai , keluarga yang sentiasa disayangi , teman yang dikasihi dan segala nikmat dunia . tiada kata terakhir buat mereka . melainkan sekujur tubuh untuk dikucup sebelum diri bertemu yang Maha Adil .
saat itu ,
tubuh terasa dingin . dimandikan buat terakhir kalinya . kemudian diri dibaluti dengan kain . putih warnanya terlalu suci . kemenyan diletakkan . itulah pertama kalinya merasai kemenyan itu mewangikan tubuh . usai pembungkusan , wajah dinampakkan . ibu mencium sambil menampakkan wajah yang terlalu sedih meninggalkan anak yang dikandungnya selama 9 bulan . yang dididiknya tanpa lelah dan menyayanginya tanpa jemu . kemudian ayah turut juga mencium dahi anaknya buat kali terakhir . diikuti keluarga yang disayangi . rasanya tidak mahu dilupakan saat itu ! setelah wajah diamati buat kali terakhir , kain putih mula membaluti ruang diwajah . tubuh dibaringkan didalam keranda . tiada apa yang dapat dilakukan . jemaah mendirikan solat terhadap tubuh kaku ini .
" للَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ [وَعَذَابِ النَّارِ] "
terasa menggigil mendegarkan doa yang diucapkan . walaupun tidak difahami apa yang didoakan , namun yang pasti doa itu buat tubuh ini agar bahagia di alam sana . semoga apa yang didoakan itu termakbul olehNya .dari pembaringan dihapadan para jemaah , keranda berisi sekujur tubuh diusung . hati berdebar menanti yang seterusnya .
di situ ,
tubuh ini mula dikeluarkan dari sebuah keranda . lubang digali menanti tubuh ini untuk diisi . talkin dibaca menambahkan lagi getar didada . tinggallah segala yang ada didunia fana ini . yang dibawa hanyalah amalan yang entah seberapa . apakah nilainya amalan diri ini dimataMu ?
saat itu , barulah mahukan malam ramadhan untuk bertaubat , barulah menanti lailatul qadar untuk bermunajat . segalanya sudah terlalu lambat .
waktunya ,
tubuh dengan berhati-hatinya diletakkan masuk ke dalam lubang . ke arah kiblat dihadapkan . kain putih yang membaluti wajah dibukakan . hanya tanah yang menjadi tatapan didalam lubang sedalam 7kaki . tangan dan kaki sudah terikat . tiada apa yang dapat dilakukan melainkan hanya menanti segala yang pasti .
berdebar jantung tatkala mecoret apa yang kerap bermain dikepala . tulisan ditulis sekadar peringatan diri . sungguh terlalu semakin dekat rasanya hambaMu ajal ini mengerjariku . masih banyak lagi persediaan yang belum aku lakukan . hambaMu ini masih perlu bermunajat padaMu . masih perlu bertaubat atas dosanya yang selautan dunia . masih perlu menghabiskan hidupnya untuk berbakti buat ibu dan bapa yang paling disayangi . " andai ajal itu lebih baik untukku maka datangkanlah . andai hidup itu lebih baik hikmahnya buatku maka panjangkan lagi umurku sehingga ajal yang telah ditetapkan " saban hari aku semakin kerap meyakinkan diri ini bahawa hari yang ditentukan ini PASTI AKU LALUI !
No comments:
Post a Comment